PROGRAM LITERASI DIGITAL
DI SD NEGERI 2 SUMBERSEKAR
Amalia Dyah Erviana, S.Pd
Literasi
digital merupakan salah satu literasi
yang harus dikuasai siswa pada zaman sekarang. Literasi digital yang
diterapkan di SD adalah bagian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) . Secara umum
pencanangan Gerakan literasi sekolah merupakan hasil refleksi terhadap evaluasi pencapaian melek literasi
rata-rata penduduk Indonesia yang masih belum sesuai yang diharapkan. Sebagai
respons dan tindak lanjut dari rendahnya
penguasaan literasi peserta didik di Indonesia tersebut, pemerintah menganggap
penting dilakukan upaya serius dan konkret untukl mneingkatkan kemampuan berliterasi siswa di Indonesia. Upaya
peningkatan literasi di SD menjadi sangat penting karena SD menjadi pondasi
bagi Gerakan literasi berikutnya. Salah
satu upaya penguatan melek literasi tersebut di tingkat SD adalah penguatan
literasi digital. Pandemi Covid-19 yang melanda beberapa negara di dunia
termasuk Indonesia, yang secara langsung berakibat perubahan sistem pembelajaran
dari tatap muka menjadi online, mengharuskan peserta didik memperoleh
pembelajaran menggunakan jaringan internet dengan aplikasi, aplikasi yang umum
digunakan adalah aplikasi WA. Dampak dari penggunaan gadget dalam pembelajaran
ternyata anak tidak mengenal waktu bermain game, membuat media sosial tanpa
tahu Batasan aturan, dan melihat youtube yang ternyata bukan untuk
pembelajaran. Dari pengalaman tersebut saya berpikir untuk membuat program
literasi digital yang tujuan utamanya adalah agar anak bijak dalam berinternet.
Tujuan
Literasi digital di SD merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan
baik, benar dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi pembelajaran ,
mencari solusi masalah, menyeleseikan tugas belajar serta mengkomunikasikan berbagai
kegiatan belajar dengan insan pembelajaran lainnya. Pemahaman penguasaan
literasi digital akan mendorong peserta didik berpikir kritis , kreatif dan
inovatif, dapat memecahkan masalah dan berkomunikasi dengan efektif dan dapat
berkolaborasi dengan efektif .
Program literasi
digital di SD Negeri 2 Sumbersekar di antaranya
1.
Literasi digital di kelas
Guru mengajar dengan memperbolehkan siswa
membawa smartphone dengan memberi tugas yang bisa dicari dari sumber digital,
yaitu dengam mengakses google. Soal yang diberikan dijawab dengan menggunakan
aplikasi belajar daring. Kegiatan ini dilakukan selain untuk menghemat kertas
juga untuk menjaga kelestarian lingkungan. Penggunaan aplikasi digital juga
untuk mengalihkan kebiasaan siswa dari bermain game beralih ke kegiatan
browsing. Guru juga mengajarkan etika dan rambu-rambu dalam menggunakan gawai,
menggunakan internet dan media sosial. Selain guru sebagai pembimbing
diharapkan siswa yang lebih kompoeten mmebimbing temannya dalam menggunakan
gawai.
2.
Literasi digital dalam kegiatan ekstrakurikuler
SD Negeri 2 Sumbersekar bekerja sama dengan
komite dalam pelaksanaan ekstrakurikuler TIK. Komite mentediakan sarana
pembelajaran berupa komite dan guru sebagai pembimbingnya. Kegiatan tersebut
sempat berhenti karena masa pandemi, jika di non aktifkan terlalu lama,
kemunkinan komputer-komputer yang digunakan akan rusak. Untuk mencegah hal
tersebut warga sekolah berkoordinasi dengan pihak komite untuk memulai Kembali
kegiatan tersebut dengan protocol Kesehatan. Kegiatan ekstra tersebut untuk
saat ini ditujukan untuk kelas 5 dan 6 terlebih dahulu. Alasan memilih kelas
tersebut karena kelas 5 akan mempersiapkan diri menghadapi ANBK, untuk kelas 6
agar memperoleh bekal saat melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Langkah-langkah pelaksanaan program.
1.
Koordinasi internal didalam sekolah tentang
perencanaan kegiatan baik di kelas maupun dalam ekstrakurikuler. Rapat internal
bertujuan untuk menemukan kesepakatan siapa yang bertanggung jawab pada
kegiatan literasi digital, dikarenakan kemampuan guru dalam teknologi mempunyai
tingkatan berbeda, sehingga perlu memilih guru yang cocok sebagai pembimbing di
dalam kelas maupun kegiatan ekstra kurikuler. Selain itu pembagian jadwal perlu
dilakukan agar kegiatan nantinya terlaksana teratur. Rapat internal juga
membahas apa saja yang akan disampaikan kepada komite yang akan diajak bekerja
sama, dikarenakan computer Sebagian besar adalah milik komite, salajh satu hal
yang akan disampaikan adalah perlunya meng-upgrade bebrapa computer dikarenakan
banyak yang sudah rusak bahkan berjamur, dikarenakan lama tidak terpakai.
2. Koordinasi dengan komite , Kepala sekolah beserta guru dan komite membahas berbagai hal menyamgkut pelaksanaan literasi digital. Sosialisi kepada komite tentang program perlu dilakukan agar komite memahami perlunya pelaksanaan program literasi digital di SD Negeri 2 Sumbersekar .
Kegiatan sosialisasi dengan komite
3.
Sosialisasi dengan orangtua secara bertahap
menjaga protokol Kesehatan, sosialisai diberikan saat pembagian raport sisipan
hasil PTS semester 1
Dari program yang dijalankan perlu juga dukungan dari orangtua untuk memonitor penggunaan gagdet dirumah, karena siswa lebih lama berada di rumah daripada disekolah
Foto saat siswa belajar didampingi orangtua
Perasaan
saya saat melakukan aksi nyata ini sangat bahagia dan menikmati semua proses
agar program bisa terlaksana sesuai dengan rencana. Mulai dari memberikan
sosialisasi kepada kepala sekolah dan rekan sejawat agar mengetahui tujuan
program literasi digital ini. Kepala sekolah saya menyambut dengan baik, begitu
juga dengan teman-teman saya, sehingga saya merasa bersemangat dalam
melaksanakan aksi nyata. Meskipun banyak kegiatan yang bersamaan, akan tetapi
pelan-pelan saya atur jadwal agar bisa berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait, dikarenakan program literasi digital ini berkaitan dengan pemanfaatan
PC yang ada di sekolah, yang awalnya berasal dari sumbangan komite. Setelah
lama tidak dipakai, saya menemukan kendala teknis perlunya perbaikan dan
upgrade, disamping untuk mendukung kegiatan literasi digital, dan juga untuk
persiapan ANBK agar tidak menumpang di sekolah lain.
Program yang
saya jalankan masih dalam tahap proses awal, mulai dari memberi pengarahan
bijak berinternet , dan berselincur dengan browser yang ada di gawai mereka,
hasilnya siswa menikmati apa yang saya lakukan, mereka mencoba-coba menelusuri
google chrome dengan kata kunci yang ada hubungannya dengan pembelajaran tema.
Mereka aktif bertanya, mereka menikmati memanfaatkan gawai bukan untuk main game saja. Selanjutnya
saya mmeberikan pengumuman di grup kelas agar orang tua lebih mmeperhatikan
pengguanaan gawai dirumah. Selain dikelas saya juga berkoordinasi secara
bertahap dengan komite dan orang tua. Program ini membutuhkan dana kusus untuk
pemeliharaan komputer. Setelah saya menyampaikan program tentang literasi
digital. Komite menyambut dengan baik dengan menyiapkan dana yang diperlukan.
Untuk sekolah telah mmebeli server yang akan digunakan juga untuk ANBK tahun
depan, sedangkan komite yang akan membantu biaya pemeliharaan komputer klien.
Orang tua juga merasa senang karena anak-anak ada kegiatan tambahan lagi,
apalagi yang berhubungan dengan teknologi. Selama ini yang orangtua rasakan
dampak negatif dari pembelajaran daring adalah banyak waktu yang terbuang untuk
bermain game. Dengan program literasi Digital ini diharapkan anak dapat
memanfaatkan gawai dengan baik, menanajemen waktu untuk belajar dan bermain
game.
Program ini
baru dilaksanakan di pertengahan semester dan banyak kekurangan pada sarana
yang digunakan, setelah 3 bulan berjalan kami akan mengevaluasi hasilnya dan
akan melakukan perbaikan. Pada awal semester 2 diharapkan semua sarana dan
prasarana yang akan digunakan sudah siap, baik untuk perencanaan maupun
monitoring serta memanajemen resiko yang akan terjadi.